Aku,terus berjalan tanpa harus
tau kapan akan berhenti,menatap indahnya dunia dengan segala keterbatasan.ku
nikmati selalu indahnya perbedaan,tentang kita,tentang suatu yang sangat
mendasar dalam jiwa ini,tentang suatu yang mungkin tak mampu untuk di persatukan,ya.itu
adalah sebuah keyakinan,keyakinan di antara kita yang sangat berbeda,ketika ku
bersujud khusuk dalam heningnya sepertiga malam,dan ketika engkau bersembahyang
dengan mengharap cinta kasih dari sang dewa.
Kau
begitu nyata dalam angan ini,hadir dalam waktu ku yang sempat mati,menata
kembali rangkaian mimpi yang hampir musnah,pertemuan yang tak pernah
terencana,bermula dari sebuah reuni teman masa kecil,saling sapa menyapa dan
kini kau pemilik singgasana dalam hati ini.
Dalam
hening yang menyapa malamku,kau datang tuk memberi sejuta cahaya yang begitu
lembut,mengiringi tiap langkah hati yang dulu rapuh,meyakinkan ku bahwa kita
tercipta untuk bersatu,walau perbedaan ini jelas terasa,entah sampai kapan ku
mampu bertahan dalam jeritan batin ini.Ku sesali mengapa ku mencintai mu,ku
merenungi mengapa tuhan menciptakan perbedaan ini,dan aku ingin kau selalu
yakin kan aku,agar kita mampu terus berjuang melawan perbedaan ini.
Hembusan
angin yang begitu lembut,menyadarkan aku tentang lamunan kisah kita,kisah yang
seharusnya tak kita tulis dalam ukiran lubuk ini.
“sampai
kapan hubungan kita ini?” sempat pertanyaan intu terlontar dari bibir ku,
“sampai
kau tak merasakan hembusan nafas ku lagi”
dan begitu jawab mu.
Kini.. ketika ku tak mampu lagi melangkah tanpa hadirmu,dan saat ini lah ku rasakan bayang mu yang semakin menjauh,menghilang bagaikan bintang yang tak lagi rindukan malam..tinggalkan ku sendiri dalam pekatnya malam yang semakin mencekam..
.
0 komentar:
Posting Komentar