Aku melangkah dengan keputusan menerima sebuah rasa dari
bisikan hati yang begitu indah,tak mengerti lagi tentang arti sebuah hubungan
yang sangat berjarak,meyakini hatiku bahwa kau memang benar benar nyata dalam
kisah ini,berharap hubungan ini akan terus mengalir dalam alunan waktu yang
akan membawa kita dalam sebuah lembaran abadi.
Menerima
mu dengan apa adanya,mengertimu dengan segala kesibukan yang menyita detikmu,menanti
mu dengan setia hanya untuk menghubungi ponselku,ku nanti sebuah sapaan “selamat pagi” saat ku membuka
mata,indaaah terlukis begitu indah dalam warna hidup ini.
Merelakan
segala kegiatan ku terhenti bila kau menelpon ku,memahami hanya mampu bertemu
sekali dalam beberapa bulan,merelakan mataku tetap terjaga saat kau mengajak ku
untuk berbicara dalam pesan,bahkan sempat aku menunggu balasan dari pesan mu
hingga lewat tengah malam,dan ternyata kau tertidur,ku mengerti itu semua di
awal,sangat awal dari hubungan kita.
Kini,semua
itu telah memudar..mungkin dalam hitungan hari semua itu musnah,hubungan yang
di awal menjadi harapan masa depan ku,kini menjadi semakin pupus dan lirih
untuk di lihat,miris ketika pengabainmu terhadap keperdulian ku.Hati ini
menjerit menahan luka batin yang menyiksa,tau kah kau?hubungan jarak jauh ini
sia sia saat kesetiaan ku di balas dengan kebisuan dalam sikapmu.
Aku rindu,ketika
kau selalu bersenandung untuk ku sebelum ku memejamkan mata,aku rindu saat kau
menyuruhku makan ketika aku malas untuk menjaga kesehatan,aku rindu ketika kau
selalu mengingatkan aku untuk bersujud terhadap tuhan,aku rindu berbicara dari
hati dengan mu,jujur aku meridukan semua itu,aku merindukan sosokmu yang dulu..
Entah sampai
kapan aku bertahan dalam keraguan ini,jelas sangat nyata perubahan sikap mu
dari detik ke detik,ingin ku rengkuh kembali dirimu dalam pelukku,namun
bayangmu pun kini seolah menjauh dariku,menjadi sangat semu..
Dimana janjimu
untuk selalu menjagaku,tau kah kau disini aku menangis dalam sepinya jiwa,tau
kah kau disini aku selalu berfikir positif tentang kau disana,namun apa
balasmu?menghilang dalam kejauhan jarak?bersembunyi dalam komunikasi yang telah
terputus?atau mungkin membalas semua pengorbananku dengan menggenggam jemari
mawar lain? Mana jawab mu??kau bahkan kini tak mampu untuk memberi kabar
lagi,apakah kau tau aku selalu mencari kabar tentangmu saat kau tak
mengabariku,namun saat aku tak ada kabar akan kah kau berbuat seperti itu?tolong
tanyakan itu pada hati kecil mu..
Terakhir
kataku “AKU TERSENYUM UNTUK MENERIMA KAU KEMBALI DALAM RINDU INI”
0 komentar:
Posting Komentar