membaca boleh,tapi tolong jangan menjadi plagiat :)

Senin, 10 September 2012

Goresan sebuah rintihan hati dari temen sebangku gue



Pertama masuk kelas ,pas pelajaran bahasa jerman,julek temen sebangku gue yang unyu unyu mirip anak onyet nyodorin buku “baca sih gy” pintanya, “ogah ah” sambil gue baca itu kertas,selesai baca ati gue nyess banget sama tulisan ini,terus gue niat mau nulis di blog gue..cekidoooot nyoot :D
“LIHAT AKU”
Karya:yulia sari(julek)
Hey ayah,Ibu jangan risau apa yang belum bisa ku lakukan,
lihatlah apa yang sudah bisa ku lakukan,
lihatlah lebih banyak kelebihan ku.
Hey ayah,ibu aku memang belum bisa berhitung,tapi
lihatlah aku bisa bernyanyi dan selalu tersenyum ceria.
Hey ayah,ibu jangan kau bandingkan aku dengan anak lain,
lihatlah aku tidak pernah membandingkan mu dengan orang tua lain,aku hanya satu.
Hey ayah,ibu jangan bosan,jangan bosan dengan pertanyaan pertanyaanku,
lihatlah besarnya rasa ingin tahu ku,aku belajar banyak dari rasa ingin tau.
Hey ayah,ibu jangan bentak bentak aku,
lihatlah aku punya perasaan seperti engkau juga memilikinya,
aku sedang belajar memperlakukan mu kelak.
Hey ayah,ibu jangan ancam ancam aku,seperti engkau tidak suka di ancam orang lain,
lihatlah aku sedang memahami keinginanmu.
Hey ayah,ibu jangan keluhkan aku tidak bisa diam,
lihatlah energi ku ini,bukankah kalau aku jadi pemimpin,butuh energi sebesar ini?
          Hey ayah,ibu jangan lihat nilai rata rata ku,
lihatlah aku mengerjakan nya dengan jujur,lihatlah aku sudah berusaha.
Hey ayah,ibu aku memang belum bisa membaca,
namun lihatlah aku bisa bercerita,pada saatnya aku akan bisa,aku butuh engkau percaya.
Hey ayah,ibu aku memang kurang mengerti matematika,
tapi lihatlah aku suka berdoa ,dan aku senang sekali mendoakan yang terbaik untukmu.
Hey ayah,ibu aku memang banyak kekurangan,tapi aku punya kelebihan ,
bantu aku,agar kelak kelebihanku berguna bagi sesama.
Hey ayah,ibu hubungan kita sepanjang jaman,
bantu aku mengenalmu dengan cara aku belajar bagaimana engkau mengenalku,
Hey ayah,ibu aku ingin mengenangmu sebagai yang terbaik,
ajari aku dengan lihatlah yang terbaik dari ku,sehingga aku bangga menyebut namamu
Hey ayah,ibu semoga kita punya cukup waktu untuk mengenal dan memahami,aku belajar melihatmu dari cara engkau melihatku

Dari tulisan ini,semoga para orang tua bisa mengerti keinginan seorang anak,kami ingin berlari sejauh yang kami mampu,kami ingin terbang jauh ke angkasa luas.dan kami ingin mencoba meraih angan yang kami cita citakan,Jangan pernah kekang dan paksa kami untuk selalu menuruti apa yang kalian mau,kami berhak memilih,bukan karena kami egois,tapi kami sedang mencari jati diri.Jangan pernah anggap kami anak kecil lagi,karena kami sekarang sedang mencoba untuk belajar berdiri sendiri,Jangan pernah hentikan langkah kami,karena kami sedang belajar memahami arti kegagalan.terkadang orang tua tak selalu benar dengan pilihannya,begitu pun dengan kam

0 komentar:

Posting Komentar