membaca boleh,tapi tolong jangan menjadi plagiat :)

Sabtu, 24 November 2012

Lelaki berlesung pipit itu :’)



          Gerimis di pagi ini membuat ku enggan menuju sekolah yang baru saja ku tempati sekitar 2 minggu,aku langkah kan kaki dengan gontai melewati koridor sekolah,yang tentu saja masih penuh dengan aroma gerimis yang merebak menuju nadi yang turut membeku.
          Setibanya di kelas,masih terlihat kosong. Aku memilih duduk menepi di ruangan kelas,ditemani dengan alunan lagu rossa”ku menunggu”,terdengar begitu sayu,tiba tiba “cekreeeek….” Suara kamera yang menangkap sosok ku dalam keadaan tak sadar,pemilik kamera  itu tersenyum kecil,memperlihatkan lesung pipitnya,aku hanya menoleh dan membiarkan nya berlalu begitu saja.
          Gerimis hari ini enggan untuk meninggalkan sang waktu,terus mengiringi hingga sore mulai beranjak. Aku.. sendiri berjalan menyusuri gang kecil menuju rumah,ku pandangi becekan di setiap gang,terlihat abu abu,yah seabu abu kisah tentang rasaku.
          Aku menyukai laki laki berlesung pipit itu,mungkin karena itu ku biarkan dia mengambil gambar ku tadi pagi,dia tampan tanpa asap rokok,pemain gitar teromantis,dan pemain basket yang mampu membuat seluruh wanita berteriak histeris,saat ia menjejakkan kaki di area pertandingan,mempesona.. sungguh!!
          Ku pandangi gerimis sore ini lewat jendela kamar ku,ku julurkan tangan ku hingga menyentuh butiran yang menetes,dingin.. sedingin sikap nya pada ku. Ku biarkan angan ku terus berkhayal,merangkai mimpi dengan sosok nya.Mungkin hal terbodoh yang pernah aku lakukan ,adalah menutup hati ku untuk orang lain,hanya karena aku menunggu nya. Menungu sesuatu yang tak pasti,tak mampu ku ungkapkan dengan kata atau pun frasa,aku menyukai nya dengan sederhana,sesederhana sang waktu yang membiarkan ia merengkuh hati ku tanpa sisa.
          Getaran handphone ku,kini membuyarkan lamunan konyol ini,”satu pesan” bisikku..“kau cantik,dengan pose polos mu” pesan singkat itu tanpa ada nama pengirim.. apa laki laki berlesung pipit itu yang mengirim nya,aku tercengang,tubuh ku seolah membeku..
          “zaky ya” balas ku singkat
          “iya , seyra .. kamu cantik senatural gerimis sore ini “
          “terimakasih zaky “
          “ apa malam ini kau ada acara,mau jalan dengan ku ?”
          “ kemana? Berdua saja ?” jawab ku cepat,
          “iya,hanya berdua,hanya aku dan kamu . ku tunggu tepat jam 7,aku akan  menjemputmu.bye seyra!”
          Aku menelpon nomer zaky,ingin memastikan ini sungguh sungguh zaky atau hanya orang iseng yang hendak mempermainkan ku,tapi dengan meneguk setumpuk kecewa,nomer nya sudah tak aktif lagi.”sialan “ umpat ku kesal.
          Dan benar tepat jam 7 zaky menjemputku,ia memakai jas rapi,tetap dengan lesung pipit nya,sedangkan aku mengenakan gaun pink dengan sedikit hiasan di rambut ku. Dia menggandeng ku dan mengajak ku memasuki mobilnya. Entah mengapa aku tak melepaskan genggaman zaky.. justru kurasakan kenyamanan disana.mungkin rasa nyaman ini tercipta karena.. karena aku jatuh cintaa..
          Kami menghabiskan malam di sebuah restaurant yang menyajikan suasana klasik dengan keromantisan taburan bintang,di pinggir sebuah pantai di Yogyakarta. Kami banyak bercerita tentang Yogyakarta,gudeg,malioboro,parangtritis,bahkan sampai hobi nya tentang bidang fotografer,kami bercerita selayaknya sepasang kekasih,namun sama sekali kami tak berbicara tentang rasaa…
          Dia menggenggam tangan ku untuk kedua kalinya,dan seperti saat pertama tadi. Aku hanya bisa terdiam,menikmati  keromantisan yang ia ciptakan,masih dengan senyum lesung pipit itu. Malam ini,seolah ingin ku hentikan sang waktu,aku memandang nya,menikmati dua bola mata indah itu.. senyum nya masih untuk kuu..
          Keesokan harinya di sekolah, saat aku memasuki ruang kelas. Dia telah ada di tempat persinggahan nya,tentu saja dengan kamera kesayangan nya.Aku ingin menyapa lelaki berlesung pipit itu,namun sikap nya yang kembali dingin, membuat ku menahan rasa untuk mengucap suara terlebih dahulu,kenapa sikapnya tak seromantis malam tadi ? pertanyaan itu jauh ku simpan sendiri dalam dalam.
          Di sekolah banyak ku dengar kabar bahwa lelaki berlesung pipit itu sedang mendekati wanita kelas sebelah,dia model dan bernama ketzia,sempat ku dengar juga lelaki berlesung pipit itu menjalin hubungan istimewa dengan adik kelas,bernama sasha. Bahkan yang membuat ku semakin getir,aku melihat nya menggenggam erat jemari laurent,teman sekelas kami,bahkan mengantarkan laurent pulang. Miris.. permainan apa ini.. sebodoh ini kah aku ? masih saja sudi menunggu sesuatu yang memang benar benar tak pasti.. tak pasti untuk dapat memiliki lelaki berlesung pipit itu.
          “selamat pagi seyra” pesan singkat nya yang hadir dalam inbok handphone ku,saat aku baru saja terbangun pagi ini. Kulihat nama pengirimnya “zaky” . entah jari jari ku seolah olah tak ingin melewat kan sedetik pun untuk tak membalas pesan singkat itu.
          Selang beberapa bulan,hubungan kami semakin erat.lebih dari orang orang katakan tentang “teman”.Pergi bersama,menghabiskan canda tawa di danau, bermain main dengan butiran air saat hujan,menikamti sunset bersama, menemani lelaki berlesung pipit itu bermain basket,melihat taburan bintang di bukit,melakukan semua hal indah yang sebelumnya seolah tak nyata.
          Masih dengan perasaan yang tak terungkap frasa,masih dengan keceriaan yang tercipta.dalam detik bersama ku bertanya “zaky,aku boleh tanya sesuatu”
          “apa seyra?”
          “hubungan kita ini ,di sebut apa ? lebih dari teman,tapi bukan kekasih,kita tak ada status” ucap ku lirih
          “apakah cinta membutuhkan status?” zaky seolah memojokkan ku
          “iya” jawab ku singkat
          “kita sudah dewasa,apakah harus kita memamerkan hubungan ini dengan orang lain? Apakah harus ada nama mu di bio twitter atau fesbukku? Kita sudah dewasa seyra,seharusnya kau mengerti itu “ jelas nya.
          “tapi,aku membutuhkan kepastian,bukan hanya harapan kosong yang kau beri “ aku menahan tangis.
          Zaky terdiam,menundukkan kepalanya,kemudian menghela nafas panjang.. aku terus menatap wajah nya,dia meyeka air mata yang tanpa terasa telah meyusuri pipi ku,dan ia masih tetap memperlihatkan senyum nya dalam detik yang tak ingin ku temui ini dengan lesung pipit nya.
          “kenapa diam ? tolong jawab tanya ku zaky!” pinta ku merintih
          “kau pelarian ku sayang” ucap nya singkat sembari mencium kening ku.
          Aku terbelenggu dalam kebisuan makna,kini aku merasa kehilangan tentang sesuatu yang tak termiliki,menutup hati ku demi pelarian lelaki berlesung pipit ini,dan di akhir kisah ku dengan lelaki berlesung pipit ini adalah aku tetap sendiri. Hal yang mutlak adalah aku telah menyukainya,hal yang salah bila aku berhenti menyukai nya hanya karena hatinya telah termiliki…
          Seperti lirik lagu rossa yang sering kudengarkan.
          “ku menunggu,ku menunggu kau putus dengan kekasih mu
          Takkan ku ganggu kau dengan kekasih mu
          Ku kan slalu disini untuk menunggu mu..”

          

0 komentar:

Posting Komentar