Gerimis di pagi ini membuat ku enggan
menuju sekolah yang baru saja ku tempati sekitar 2 minggu,aku langkah kan kaki
dengan gontai melewati koridor sekolah,yang tentu saja masih penuh dengan aroma
gerimis yang merebak menuju nadi yang turut membeku.
Setibanya di kelas,masih terlihat
kosong. Aku memilih duduk menepi di ruangan kelas,ditemani dengan alunan lagu
rossa”ku menunggu”,terdengar begitu sayu,tiba tiba “cekreeeek….” Suara kamera
yang menangkap sosok ku dalam keadaan tak sadar,pemilik kamera itu tersenyum kecil,memperlihatkan lesung
pipitnya,aku hanya menoleh dan membiarkan nya berlalu begitu saja.
Gerimis hari ini enggan untuk
meninggalkan sang waktu,terus mengiringi hingga sore mulai beranjak. Aku..
sendiri berjalan menyusuri gang kecil menuju rumah,ku pandangi becekan di
setiap gang,terlihat abu abu,yah seabu abu kisah tentang rasaku.
Aku menyukai laki laki berlesung pipit
itu,mungkin karena itu ku biarkan dia mengambil gambar ku tadi pagi,dia tampan
tanpa asap rokok,pemain gitar teromantis,dan pemain basket yang mampu membuat
seluruh wanita berteriak histeris,saat ia menjejakkan kaki di area
pertandingan,mempesona.. sungguh!!
Ku pandangi gerimis sore ini lewat
jendela kamar ku,ku julurkan tangan ku hingga menyentuh butiran yang menetes,dingin..
sedingin sikap nya pada ku. Ku biarkan angan ku terus berkhayal,merangkai mimpi
dengan sosok nya.Mungkin hal terbodoh yang pernah aku lakukan ,adalah menutup
hati ku untuk orang lain,hanya karena aku menunggu nya. Menungu sesuatu yang
tak pasti,tak mampu ku ungkapkan dengan kata atau pun frasa,aku menyukai nya
dengan sederhana,sesederhana sang waktu yang membiarkan ia merengkuh hati ku tanpa
sisa.
Getaran handphone ku,kini membuyarkan
lamunan konyol ini,”satu pesan” bisikku..“kau cantik,dengan pose polos mu” pesan
singkat itu tanpa ada nama pengirim.. apa laki laki berlesung pipit itu yang
mengirim nya,aku tercengang,tubuh ku seolah membeku..
“zaky ya” balas ku singkat
“iya , seyra .. kamu cantik senatural
gerimis sore ini “
“terimakasih zaky “
“ apa malam ini kau ada acara,mau
jalan dengan ku ?”
“ kemana? Berdua saja ?” jawab ku
cepat,
“iya,hanya berdua,hanya aku dan kamu .
ku tunggu tepat jam 7,aku akan menjemputmu.bye seyra!”
Aku menelpon nomer zaky,ingin memastikan
ini sungguh sungguh zaky atau hanya orang iseng yang hendak mempermainkan
ku,tapi dengan meneguk setumpuk kecewa,nomer nya sudah tak aktif lagi.”sialan “
umpat ku kesal.
Dan benar tepat jam 7 zaky
menjemputku,ia memakai jas rapi,tetap dengan lesung pipit nya,sedangkan aku
mengenakan gaun pink dengan sedikit hiasan di rambut ku. Dia menggandeng ku dan
mengajak ku memasuki mobilnya. Entah mengapa aku tak melepaskan genggaman
zaky.. justru kurasakan kenyamanan disana.mungkin rasa nyaman ini tercipta
karena.. karena aku jatuh cintaa..
Kami menghabiskan malam di sebuah
restaurant yang menyajikan suasana klasik dengan keromantisan taburan
bintang,di pinggir sebuah pantai di Yogyakarta. Kami banyak bercerita tentang
Yogyakarta,gudeg,malioboro,parangtritis,bahkan sampai hobi nya tentang bidang
fotografer,kami bercerita selayaknya sepasang kekasih,namun sama sekali kami
tak berbicara tentang rasaa…
Dia menggenggam tangan ku untuk kedua
kalinya,dan seperti saat pertama tadi. Aku hanya bisa terdiam,menikmati keromantisan yang ia ciptakan,masih dengan
senyum lesung pipit itu. Malam ini,seolah ingin ku hentikan sang waktu,aku
memandang nya,menikmati dua bola mata indah itu.. senyum nya masih untuk kuu..
Keesokan harinya di sekolah, saat aku
memasuki ruang kelas. Dia telah ada di tempat persinggahan nya,tentu saja
dengan kamera kesayangan nya.Aku ingin menyapa lelaki berlesung pipit itu,namun
sikap nya yang kembali dingin, membuat ku menahan rasa untuk mengucap suara
terlebih dahulu,kenapa sikapnya tak seromantis malam tadi ? pertanyaan itu jauh
ku simpan sendiri dalam dalam.
Di sekolah banyak ku dengar kabar
bahwa lelaki berlesung pipit itu sedang mendekati wanita kelas sebelah,dia
model dan bernama ketzia,sempat ku dengar juga lelaki berlesung pipit itu
menjalin hubungan istimewa dengan adik kelas,bernama sasha. Bahkan yang membuat
ku semakin getir,aku melihat nya menggenggam erat jemari laurent,teman sekelas
kami,bahkan mengantarkan laurent pulang. Miris.. permainan apa ini.. sebodoh
ini kah aku ? masih saja sudi menunggu sesuatu yang memang benar benar tak
pasti.. tak pasti untuk dapat memiliki lelaki berlesung pipit itu.
“selamat pagi seyra” pesan singkat nya
yang hadir dalam inbok handphone ku,saat aku baru saja terbangun pagi ini. Kulihat
nama pengirimnya “zaky” . entah jari jari ku seolah olah tak ingin melewat kan
sedetik pun untuk tak membalas pesan singkat itu.
Selang beberapa bulan,hubungan kami
semakin erat.lebih dari orang orang katakan tentang “teman”.Pergi bersama,menghabiskan
canda tawa di danau, bermain main dengan butiran air saat hujan,menikamti
sunset bersama, menemani lelaki berlesung pipit itu bermain basket,melihat
taburan bintang di bukit,melakukan semua hal indah yang sebelumnya seolah tak
nyata.
Masih dengan perasaan yang tak
terungkap frasa,masih dengan keceriaan yang tercipta.dalam detik bersama ku
bertanya “zaky,aku boleh tanya sesuatu”
“apa seyra?”
“hubungan kita ini ,di sebut apa ?
lebih dari teman,tapi bukan kekasih,kita tak ada status” ucap ku lirih
“apakah cinta membutuhkan status?”
zaky seolah memojokkan ku
“iya” jawab ku singkat
“kita sudah dewasa,apakah harus kita
memamerkan hubungan ini dengan orang lain? Apakah harus ada nama mu di bio
twitter atau fesbukku? Kita sudah dewasa seyra,seharusnya kau mengerti itu “
jelas nya.
“tapi,aku membutuhkan kepastian,bukan
hanya harapan kosong yang kau beri “ aku menahan tangis.
Zaky terdiam,menundukkan
kepalanya,kemudian menghela nafas panjang.. aku terus menatap wajah nya,dia
meyeka air mata yang tanpa terasa telah meyusuri pipi ku,dan ia masih tetap
memperlihatkan senyum nya dalam detik yang tak ingin ku temui ini dengan lesung
pipit nya.
“kenapa diam ? tolong jawab tanya ku
zaky!” pinta ku merintih
“kau pelarian ku sayang” ucap nya
singkat sembari mencium kening ku.
Aku terbelenggu dalam kebisuan makna,kini
aku merasa kehilangan tentang sesuatu yang tak termiliki,menutup hati ku demi
pelarian lelaki berlesung pipit ini,dan di akhir kisah ku dengan lelaki
berlesung pipit ini adalah aku tetap sendiri. Hal yang mutlak adalah aku telah
menyukainya,hal yang salah bila aku berhenti menyukai nya hanya karena hatinya
telah termiliki…
Seperti lirik lagu rossa yang sering
kudengarkan.
“ku menunggu,ku menunggu kau putus
dengan kekasih mu
Takkan ku ganggu kau dengan kekasih mu
Ku kan slalu disini untuk menunggu
mu..”
0 komentar:
Posting Komentar