Siang itu kepenatan dunia perkuliahan
telah mencapai titik puncak,pukul 2 siang aku melangkah kan kaki keluar dari
area kampus . jalan menyendiri tanpa tujuan, di fikiran ku hanya ingin
menghirup udara kedamaian yang berada dialun alun Jogja,bersama segelas es
dawet.
Langkah ku menepi di bawah pohon
akasia besar di samping alun alun,terlihat ibu muda,nan luwes mengenakan
pakaian batik dan jeans, tas,sepatu yang sederhana dan tatanan ramput nya yang
rapi . aku sengaja duduk di samping nya, memesan secangkir es yang berada di
sekitar itu . dia memandang ku sekilas,aku membalas tatapan itu dengan
senyuman.
“kuliah di mana nduk ?“ tanya ibu itu
“ UNY bu “ jawab ku santun
“kamu cantik ya seperti ibu mu “ ucap
nya lagi
Sontak aku keheranan,dalam tanda kutip
angan ku menerka perkataan yang terlontar dari bibir ibu muda ini “seperti ibu
ku “. Apa maksud nya ? apa dia teman sekolah mama saat di jogja ? atau dia
mengenal mama ku ? aku termangu, diam membisu . masih dalam dunia khayal ku .
Ibu muda itu kini pun ikut membisu,
percakapan singkat kami masih mengisi gendang telingaku dengan rasa penasaran
aku berbalik memandangi nya. Ternyata dia sedang menyeka air mata nya kala itu
. rasa heran ku semakin meningkat . ku biarkan ibu muda itu menangis di hadapan
ku, dan saat ia sudah mampu meredakan emosi nya . ku beranikan bibir ku
mengucap kata yang terpendam dalam benak ku sejak tadi.
“ ibu mengenal mama ku ?“ tanya ku
Ibu muda itu tak langsung menjawab,
justru kini tangis nya terpecah kembali . sungguh detik ini aku merasa bersalah
. apa pertanyaan ku menyakiti nya . aku benar benar tak mengerti . sekian lama
kami mematung , namun langkah ku enggan beranjak dari sisi ibu muda itu.
“ aku tak mengenal mama mu nduk , aku
hanya mengetahui nama dan sosok nya “ jawab nya dengan nada lemah.
“ ibu dari mana bu ? siang siang
begini kok sendirian ? “ ucap ku mengalihkan pembicaraan
“Aku dari mengunjungi anak ku nduk ,
aku merindukan tawa nya“ jawab ibu muda itu di tengah isak yang tersisa
“ anak ibu sakit ya ? sakit apa bu ?“
“ bukan sakit nduk, tapi aku
mengunjungi makam nya “
DEG!!
Raga ku seakan bersalah,bibir ku kelu .astaga aku mengucap sebuah
kesalahan yang membuat ibu muda ini terlihat semakin kalut , aku memandangi nya
lekat . mata nya kini melotot memandangi ku . aku masih menatap kedua matanya.
“kau tau apa penyebab anak ku
meninggal ? “ tanya nya dengan nada sedikit tersayat
Aku menggelengkan kepala ku,dan ibu
muda itu mulai dengan cerita nya . anak nya meninggal karena bunuh diri . ia
frustasi atas keadaan . tak mampu melawan arus yang berjalan . pasrah dengan
keadaan dan menganggap diri nya tak berharga selepas kepergiaan ayah nya yang
menjejakkan kaki kepada wanita lain . dari saat itu sekolah nya berhenti,padahal
menurut tuturan ibu muda ini , anak nya tergolong siswa dengan penuh prestasi ,
namun sayang harta yang tak seberapa itu memaksa nya untuk terhenti . dan dari sebuah
keterbatasan akal ,dia mengakhiri hidup nya dengan jemari nya sendiri . kini
ibu muda itu hidup sendiri dirumah yang dahulu pernah menjadi tempat berbagi
canda dan duka bersama suami dan anak nya.
Ibu muda itu kini menangis dalam pelukan ku,
kurasakan hati yang tersayat dalam setiap kata yang ia tutur kan .
pengkhianatan yang suaminya lakukan kini membuat nya hancur . dan anak semata
wayang nya yang menjadi pelipur lara kini hanya nisan yang mampu di temui . ibu
muda ini mengatakan bahwa hidup nya tak berguna lagi,tanpa tujuan dan tanpa
harap . aku mecoba menenangkan nya . namun tangis ibu muda ini semakin sendu .
Di tengah isak, ibu itu menggemgam
erat jemari ku dan berkata “ jangan seperti ibu mu,cantik namun tak berperasaan
“
“ maksud ibu ? mengapa memperolok mama
ku terus ?
“ mama mu lah wanita yang kuceritakan
tadi nduk, yang membuat suami ku berpaling dan membuat anak ku meninggal “
“ aku gak ngerti bu ? jadi maksud ibu
, ayah tiri ku itu suami ibu ? “
“benar nduk “ jawab nya sambil menyeka
air mata nya
Kali ini aku benar benar kalut, mama
ku memang menikah lagi dengan pria yang tak ku ketahui asal usul nya . sebenar
nya bukan tak ku ketahui, namun aku enggan untuk mengetahui . yang aku tau laki
laki itu berasal dari Jogja . pernikahan mamaku membuat lara pada sebuah
keluarga kecil ini ,dan lara itu kini merasuk dalam nadi ku, perlahan dan detik
ini aku merasa muak terhadap keadaan . terhadap kondisi yang membuat ku dewasa
sebelum waktu nya. Merasakan pahit yang tak ku lakukan , orang tua ku tak
berperasaan !! aku terus memaki di siang ini ,dalam pelukan ibu muda ini ,dan
dalam tangisan isak kami yang semakini menjadi..
Jogjakarta,menyimpan
banyak makna
0 komentar:
Posting Komentar