Hujan senja ini menahan langkah ku dan
langkah nya untuk beranjak,kami menepi di sudut kota. Di bawah deras nya sang
butiran bening kami tak sengaja saling menatap. Di kedai kopi itu tatapan mata
kami bertabrakan,aku tersenyum dan dengan segera dia membuang muka seolah salah
tingkah. Hujan menahan kami untuk terus berdua disini,di senja ini.
“dingin” ujar ku
“pakai ini cha” perintah nya sambil
memakai kan jaket nya ke tubuh ku
“swett honey “ aku tersipu malu
Dia tak menjawab ucapan ku hanya
memelukku dan mengacak ngacak rambut ku. Dan kami tertawa bersama.moment indah
yang selalu ia ciptakan,membuat ku otakku bekerja untuk memutar kembali memori
tentang beberapa tahun lalu. Saat aku dan Radit masih menjadi “kita”
Selang beberapa detik kami terdiam ,sibuk
dengan angan masing masing. Mungkin Radit sedang memikirkan seorang wanita yang
membuat senyum nya akhir akhir ini mengembang mungkin sosok kekasihnya.paras
tampan nya yang secara nyata itu seperti mantra,memaksa otak tiap wanita untuk
tertunduk ,dan kelu. Kecemburuan ini terasa sia sia.
dan
aku .. angan ku masih saja tersita oleh sosok laki laki itu,sosok laki laki
yang sudah tak termiliki,dan mungkin tak akan pernah termiliki lagi, Radit..
kau masih mengisi hati ku yang kosong,sepenuh nya.
“dit” aku membuyarkan lamunan nya
“hmm” jawab nya
“aku bahagia hujan turun semakin deras
seperti ini “
“ kenapa ?”
“karena aku mungkin,bisa lebih berlama
lama menikmati senja berdua seperti ini lagi”
“seperti 3 tahun yang lalu?saat kita
memakai seragam putih abu abu dan tersenyum bebas menikmati hujan ?”
“ya” jawab ku tertunduk
Bodoh nya aku,aku selalu tak bisa
memendam rasa ini sendiri,aku selalu menunjukkan rasa ini kembali pada mu
Radit. 3 tahun kemarin,waktu itu terasa berjalan begitu lambat dan kosong
,tanpa gelak tawa “kita” dan hujan. Dan selama 3 tahun itu Aku rindu suasana
hujan,aroma basah,mendung dan suasana seperti ini.
Radit tanpa permisi menggemgam jemari
ku, aku menatap nya lekat dan dia kembali tersenyum dengan mata sipit itu. Mata
sipit yang sangan kurindukan selama 3 tahun belakangan ini. Kini kembali,cinta
pertamaku menggemgam jemari ku. Dan Rindu.. kembalii hadir tentang masa itu.
Aku tak mau lagi tenggelam pada masa
lalu,segera kulepaskan genggaman itu.
“kenapa cha,kamu gak suka ya aku
genggam tangan kamu ?”
“aku gak mau jatuh cinta lagi sama
kamu”
“ bukannya kita kan masih jadian”
Sontak bibir ku kelu mendengar
pernyataan bodoh dari Radit,benarkah dia masih menganggap ku kekasih nya ?
benarkah aku masih menjadi penyebab tawa nya ? aku bahagia,sebahagia saat
pertama kali hujan menahan langkah kami terhenti untuk terus menghabiskan senja
berdua.
“hehe.. kenapa melotot gitu cha ? aku
becanda kalik “ ucap Radit
DEG!! Kembali tak mampu aku mengucap
sepatah kata pun dari bibir ku,sangat kelu. Aku terdiam dan menunduk .”jangan
permainkan perasaan ku Radit “ aku memohon dalam hati
Seandai nya radit tau ,alasan apa hingga
3 tahun belakangan ini aku terus menyendiri,seandai nya Radit tau apa yang
kutunggu selama 3 tahun ini,dan andai Radit tau betapa tersiksa nya aku yang
tak pernah mamapu bangkit dari masa lalu.. semuanya karenaangan ku dan lantunan
hatiku masih menunggu Radit kembali ,hanya ituu..
“gue boleh pinjem handphone elo” pinta
ku
“nih” ucap nya sambil menyodorkan
handphone nya
Aku mencoba mencari nama ku di konta
handphone nya dan ternyata nama ku masih tersimpan dengan kata “my princess”
aku tersenyum sendiri,menyembunyikan serpihan pipi ku yang memerah dari
pandangan nya,dan ku telusuri lagi isis handphoe dengan kepemilikan laki laki
tamoan itu,ku buka inbok nya banyak pesan ku yang dia simpan,tubuh ku seakan
melayang. Aku ingin brteriak bahwa aku wanita paling bahagia kal itu. Tetapi detik
berselang ,handphone nya berdering dan kontak nama yang tercantum adalah “kekasih
ku”, DEG!! Nadi ku seakan terhenti,aku mencoba menjawab panggilan itu,dengan
jemari kaku dan bibir yang kembali kelu
“ hallo sayang,aku lagi di taman kota.
Kamu jemput aku yaa. Aku takuut sendirian disini” suara manis dari seberang
sana membuat tangis ku terpecah,butiran perih mendesakku untuk membiarkan nya
menelusuri pipi di senja itu..
Aku menatap radit dan memberikan
handphone itu padanya,dan seketika aku berlari di bawah naungan butiran butiran
hujan yang menyapa,aku menangis di dalam luka senja itu,
Aku tetap mencintai
mu Radit,cinta pertama ku :”)
0 komentar:
Posting Komentar