membaca boleh,tapi tolong jangan menjadi plagiat :)

Selasa, 25 Desember 2012

“Tulisan ini,Untuk mu “



          Pagi ini sontak aku teringat sosok mu.(Mungkin) karena aku merindukan mu. Jujur lewat tulisan ini aku ingin menyampaikan hal yang mungkin tak pernah kau ketahui , atau mungkin telah kau terka dari sikap ku beberapa tahun belakangan ini ? sebelum nya, apa aku boleh memanggil mu “sayang” dalam tulisan ini? maaf bila aku melancang ,
          Apa kau masih mengingat tanggal 17 Oktober 2009 ? , 3 tahun 2 bulan yang lalu. Saat itu kau cinta ku,bahkan dunia ku . tapi kini seolah semua hanya sebagai ilusi . aku membenci mu , terlahir dari rasa yang dulu, rasa yang menyanyat ketika kau memutuskan hubungan kita . hubungan yang telah kita jalin lebih dari 14 bulan . malam itu kau membuat gerimis melaju pada pipi ku , ingatkah ? dan waktu itu , genggaman jemari mu tak ingin aku lepaskan . sungguh ! tapi itu DULU !
          Kala itu aku tak kuasa menahan gerimis yang telah memuncak , tanpa permisi gerimis itu melaju, tepat di hadapan mu . kau lihat kan ? kala itu kau memiliki hati ku,seutuh nya . di depan rumah ku, yah tepat di depan rumah ku drama cinta monyet kita kandas . dengan alasan, aku tak mampu mengerti mu . alasan yang terkesan tak logis . miris :s
          Dan kau tau ? dalam jangka seminggu kau telah mendapatkan pengganti ku ? aku tau itu semua ,karena aku selalu menstalk status fecebook mu. kau tau berapa keping hati ini hancur ? tak terhitung !! aku menangis , menahan lara ini sendiri . secepat itu kah kau melupakan ku ? setelah warna yang ku beri itu ku sematkan dalam dalam di hari mu ? aku muak sayang !
          Aku mencoba bangkit, aku mencoba kembali tegak tanpa sosok mu, bahkan tanpa bayang mu . aku mencoba menyandingkan pria lain di samping ku . namun kau tau ? semua kandas tanpa izin , semua karena aku masih menyayangi mu . bagaimana aku mampu menjalin suatu hubungan sedang hati ku telah berpenghuni oleh sosok mu ? ini menyakitkan !
 beberapa tahun belakangan ini , aku selalu mencari tau kabar tentang mu ,diam diam . melalui teman mu,atau status facebook mu . ingatkah sayang kita pernah bertemu di suatu acara festival band , dan aku melihat mu dengan mata ku ,kau sedang tersenyum bebas dengan wanita berjilbab itu ? padahal detik lalu kau berkata pada ku ,hanya ingin menghabiskan waktu di rumah saja . kau memang pembohong ! aku melihat mu , aku melihat cara mu memandang wanita itu , aku bahkan berjalan di samping mu kala kau sedang berdua dengan wanita itu . apa kau menyapa ku ? tidak kan ? kau seolah olah tak mengenal ku ! aku mencoba tersenyum melihat tingkah mu yang memuakkan itu .
 dalam diam hati ku merintih . aku mencoba lupakan semua , menghapus nomor handphone mu , mengasingkan barang yang kau beri ,  bahkan aku memindah kan tubuh ku sejenak menjauh ke rumah nenek ku . semata mata apa ? semata mata agar aku mampu melupakan angan dari bayang masa lalu !
ingat kah ? setelah kita putus , kau mengajak ku kembali menjadi “kita” ,sedang saat itu kau masih menyanding seorang wanita yang bersekolah di tempat ku juga . aku memanfaat kan waktu itu untuk balas dendam ,jujur hati ku masih sakit kala itu , aku menyuruh mu memutuskan kekasih mu, dengan bodoh kau lakukan permintaan ku ,dan akhir nya kita menjalin hubungan lagi,tanpa rasa dari ku .
tau kah ? wanita yang kau putuskan itu menangis sejadi jadi nya di sekolah ,aku melihat air mata nya . aku bahkan merasa bersalah , aku menyakiti wanita itu demi ego ku , demi dendam ku . awal aku dan kamu menjadi “ kita” kembali , aku telah mendua kan mu dengan pria lain . pria itu memang hanya pelampiasan ku . hubungan ku dengan pria itu hanya sebatas pesan singkat, dunia maya, dan mungkin khayal nya , aku enggan menemui nya . dan sesingkat hubungan kita yang kedua , aku memutus kan mu tanpa dosa .rasa puas menghampiri ku, kala itu  aku hanya ingin kau merasakan rasa sakit yang dulu pernah singgah secara mendalam dalam nadi ku . kau pikir aku jahat ? memang, namun aku tak semunafik dirimu !
melalui tulisan ini aku meminta maaf, atas keegoisan yang tercipta , atas kelabilan dengan kata balas dendam . mau kah kau memaafkan ku ? aku yakin, dalam masa depan mu, kau akan bahagia entah dengan atau tanpa ku . kau mampu mencari wanita sesuka mu bahkan dalam jangka seminggu,seperti saat aku mencari pengganti ku , iya kan ?
tahun 2012 ini ,kau sempat mengajak ku untuk kembali menjalin rasa, namun aku tak seberapa peka, aku tak ingin kembali mengulang salah . aku hanya terdiam ,kelu rasa nya . aku bercerita tentang keinginan mu untuk menjalin hubungan lagi dengan ku,pada sahabat ku . dan tau kah ? dari tuturan sahabat ku , aku mengetahui bahwa kau juga mengajak “balikan” wanita yang ku temui berdua saat festival dulu . harus berapa kali lagi kau mempermainkan aku ? padahal detik ini aku mulai memaafkan dan ingin mempercayai mu.
Mungkin kau merasa kesal dengan pesan singkat yang tak pernah terbalas oleh ku , bukan aku tak ingin membalas nya, bukan aku membenci mu sekarang , aku hanya tak ingin kembali terperosok dalam sosok mu . dan aku hanya ingin di antara kita ada “jarak “ , agar otak ku tak selalu memutar memori  tentang mu ,itu menyakitkan.
          Saat senja atau saat  hujan ,otak ku selalu kembali pada masa lalu ,saat kita bercanda dalam tawa, saat kita hampir putus oleh sebuah adu domba , saat kita menghabiskan sore bersama, saat kita pulang dan berangkat dengan saling menunggu,saat kau marah karena aku meminta mu menjemput ku di kala hujan tiba ,sedang aku justru pulang di jemput dengan ibu ku,ingat ? semua hanya KENANGAN, yang mungkin masih kau ingat,atau telah berserakan entah dimana.
Kini ,aku telah memaafkan mu ,walau tak pernah terucap maaf dari kesalahan mu . kita kini beranjak dewasa , kau telah melangkah bersama jalan mu ,dan aku akan menjejak kan kaki bersama pilihan ku . ku hanya ingin berteman biasa , jangan kau beri harapan harapan melalui pesan singkat mu itu, aku tak ingin menggantungkan masa depan ku pada sebuah ke absurdan dari sosok mu.
Apakah kau bingung dengan ulasan jemari ku ? atau heran ? yah jujur melalui tulisan ini aku meminta maaf atas kesalahan ku , yang baru ku akui detik ini ,beberapa tahun kesalahan ini aku pendam sendiri .dan kini aku baru memiliki nyali . nyali itu pun sebagai pengecut yang meminta maaf tak langsung , ini aku lakukan karena aku merasa bibir ku kelu mengakui kebodohan ku dulu , maafkan aku Tuan , aku tak ingin detik pertemanan kita di hantui oleh rasa sesal ku dari masa lalu..
Dan sekarang jawab tanya ku , mau kah kau memaafkan ku ? bila kau memaafkan ku, hubungi lah nomor handphone ku sekarang J . bila tidak ,itu hak mu J
With love,kekasih ku di bangku SMP J


“Wanita muda di alun alun Jogja”



          Siang itu kepenatan dunia perkuliahan telah mencapai titik puncak,pukul 2 siang aku melangkah kan kaki keluar dari area kampus . jalan menyendiri tanpa tujuan, di fikiran ku hanya ingin menghirup udara kedamaian yang berada dialun alun Jogja,bersama segelas es dawet.
          Langkah ku menepi di bawah pohon akasia besar di samping alun alun,terlihat ibu muda,nan luwes mengenakan pakaian batik dan jeans, tas,sepatu yang sederhana dan tatanan ramput nya yang rapi . aku sengaja duduk di samping nya, memesan secangkir es yang berada di sekitar itu . dia memandang ku sekilas,aku membalas tatapan itu dengan senyuman.
          “kuliah di mana nduk ?“ tanya ibu itu
          “ UNY bu “ jawab ku santun
          “kamu cantik ya seperti ibu mu “ ucap nya lagi
          Sontak aku keheranan,dalam tanda kutip angan ku menerka perkataan yang terlontar dari bibir ibu muda ini “seperti ibu ku “. Apa maksud nya ? apa dia teman sekolah mama saat di jogja ? atau dia mengenal mama ku ? aku termangu, diam membisu . masih dalam dunia khayal ku .
          Ibu muda itu kini pun ikut membisu, percakapan singkat kami masih mengisi gendang telingaku dengan rasa penasaran aku berbalik memandangi nya. Ternyata dia sedang menyeka air mata nya kala itu . rasa heran ku semakin meningkat . ku biarkan ibu muda itu menangis di hadapan ku, dan saat ia sudah mampu meredakan emosi nya . ku beranikan bibir ku mengucap kata yang terpendam dalam benak ku sejak tadi.
          “ ibu mengenal mama ku ?“ tanya ku
          Ibu muda itu tak langsung menjawab, justru kini tangis nya terpecah kembali . sungguh detik ini aku merasa bersalah . apa pertanyaan ku menyakiti nya . aku benar benar tak mengerti . sekian lama kami mematung , namun langkah ku enggan beranjak dari sisi ibu muda itu.
          “ aku tak mengenal mama mu nduk , aku hanya mengetahui nama dan sosok nya “ jawab nya dengan nada lemah.
          “ ibu dari mana bu ? siang siang begini kok sendirian ? “ ucap ku mengalihkan pembicaraan
          “Aku dari mengunjungi anak ku nduk , aku merindukan tawa nya“ jawab ibu muda itu di tengah isak yang tersisa
          “ anak ibu sakit ya ? sakit apa bu ?“
          “ bukan sakit nduk, tapi aku mengunjungi makam nya “
          DEG!!  Raga ku seakan bersalah,bibir ku kelu .astaga aku mengucap sebuah kesalahan yang membuat ibu muda ini terlihat semakin kalut , aku memandangi nya lekat . mata nya kini melotot memandangi ku . aku masih menatap kedua matanya.
          “kau tau apa penyebab anak ku meninggal ? “ tanya nya dengan nada sedikit tersayat
          Aku menggelengkan kepala ku,dan ibu muda itu mulai dengan cerita nya . anak nya meninggal karena bunuh diri . ia frustasi atas keadaan . tak mampu melawan arus yang berjalan . pasrah dengan keadaan dan menganggap diri nya tak berharga selepas kepergiaan ayah nya yang menjejakkan kaki kepada wanita lain . dari saat itu sekolah nya berhenti,padahal menurut tuturan ibu muda ini , anak nya tergolong siswa dengan penuh prestasi , namun sayang harta yang tak seberapa itu memaksa nya untuk terhenti . dan dari sebuah keterbatasan akal ,dia mengakhiri hidup nya dengan jemari nya sendiri . kini ibu muda itu hidup sendiri dirumah yang dahulu pernah menjadi tempat berbagi canda dan duka bersama suami dan anak nya.
           Ibu muda itu kini menangis dalam pelukan ku, kurasakan hati yang tersayat dalam setiap kata yang ia tutur kan . pengkhianatan yang suaminya lakukan kini membuat nya hancur . dan anak semata wayang nya yang menjadi pelipur lara kini hanya nisan yang mampu di temui . ibu muda ini mengatakan bahwa hidup nya tak berguna lagi,tanpa tujuan dan tanpa harap . aku mecoba menenangkan nya . namun tangis ibu muda ini semakin sendu .
          Di tengah isak, ibu itu menggemgam erat jemari ku dan berkata “ jangan seperti ibu mu,cantik namun tak berperasaan “
          “ maksud ibu ? mengapa memperolok mama ku terus ?
          “ mama mu lah wanita yang kuceritakan tadi nduk, yang membuat suami ku berpaling dan membuat anak ku meninggal “
          “ aku gak ngerti bu ? jadi maksud ibu , ayah tiri ku itu suami ibu ? “
          “benar nduk “ jawab nya sambil menyeka air mata nya
          Kali ini aku benar benar kalut, mama ku memang menikah lagi dengan pria yang tak ku ketahui asal usul nya . sebenar nya bukan tak ku ketahui, namun aku enggan untuk mengetahui . yang aku tau laki laki itu berasal dari Jogja . pernikahan mamaku membuat lara pada sebuah keluarga kecil ini ,dan lara itu kini merasuk dalam nadi ku, perlahan dan detik ini aku merasa muak terhadap keadaan . terhadap kondisi yang membuat ku dewasa sebelum waktu nya. Merasakan pahit yang tak ku lakukan , orang tua ku tak berperasaan !! aku terus memaki di siang ini ,dalam pelukan ibu muda ini ,dan dalam tangisan isak kami yang semakini menjadi..

Jogjakarta,menyimpan banyak makna

Rabu, 19 Desember 2012

“kala hujan menyapa senja”



          Hujan senja ini menahan langkah ku dan langkah nya untuk beranjak,kami menepi di sudut kota. Di bawah deras nya sang butiran bening kami tak sengaja saling menatap. Di kedai kopi itu tatapan mata kami bertabrakan,aku tersenyum dan dengan segera dia membuang muka seolah salah tingkah. Hujan menahan kami untuk terus berdua disini,di senja ini.
          “dingin” ujar ku
          “pakai ini cha” perintah nya sambil memakai kan jaket nya ke tubuh ku
          “swett honey “ aku tersipu malu
          Dia tak menjawab ucapan ku hanya memelukku dan mengacak ngacak rambut ku. Dan kami tertawa bersama.moment indah yang selalu ia ciptakan,membuat ku otakku bekerja untuk memutar kembali memori tentang beberapa tahun lalu. Saat aku dan Radit masih menjadi “kita”
          Selang beberapa detik kami terdiam ,sibuk dengan angan masing masing. Mungkin Radit sedang memikirkan seorang wanita yang membuat senyum nya akhir akhir ini mengembang mungkin sosok kekasihnya.paras tampan nya yang secara nyata itu seperti mantra,memaksa otak tiap wanita untuk tertunduk ,dan kelu. Kecemburuan ini terasa sia sia.
dan aku .. angan ku masih saja tersita oleh sosok laki laki itu,sosok laki laki yang sudah tak termiliki,dan mungkin tak akan pernah termiliki lagi, Radit.. kau masih mengisi hati ku yang kosong,sepenuh nya.
          “dit” aku membuyarkan lamunan nya
          “hmm” jawab nya
          “aku bahagia hujan turun semakin deras seperti ini “
          “ kenapa ?”
          “karena aku mungkin,bisa lebih berlama lama menikmati senja berdua seperti ini lagi”
          “seperti 3 tahun yang lalu?saat kita memakai seragam putih abu abu dan tersenyum bebas menikmati hujan ?”
          “ya” jawab ku tertunduk
          Bodoh nya aku,aku selalu tak bisa memendam rasa ini sendiri,aku selalu menunjukkan rasa ini kembali pada mu Radit. 3 tahun kemarin,waktu itu terasa berjalan begitu lambat dan kosong ,tanpa gelak tawa “kita” dan hujan. Dan selama 3 tahun itu Aku rindu suasana hujan,aroma basah,mendung dan suasana seperti ini.
          Radit tanpa permisi menggemgam jemari ku, aku menatap nya lekat dan dia kembali tersenyum dengan mata sipit itu. Mata sipit yang sangan kurindukan selama 3 tahun belakangan ini. Kini kembali,cinta pertamaku menggemgam jemari ku. Dan Rindu.. kembalii hadir tentang masa itu.
          Aku tak mau lagi tenggelam pada masa lalu,segera kulepaskan genggaman itu.
          “kenapa cha,kamu gak suka ya aku genggam tangan kamu ?”
          “aku gak mau jatuh cinta lagi sama kamu”
          “ bukannya kita kan masih jadian”
          Sontak bibir ku kelu mendengar pernyataan bodoh dari Radit,benarkah dia masih menganggap ku kekasih nya ? benarkah aku masih menjadi penyebab tawa nya ? aku bahagia,sebahagia saat pertama kali hujan menahan langkah kami terhenti untuk terus menghabiskan senja berdua.
          “hehe.. kenapa melotot gitu cha ? aku becanda kalik “ ucap Radit
          DEG!! Kembali tak mampu aku mengucap sepatah kata pun dari bibir ku,sangat kelu. Aku terdiam dan menunduk .”jangan permainkan perasaan ku Radit “ aku memohon dalam hati
          Seandai nya radit tau ,alasan apa hingga 3 tahun belakangan ini aku terus menyendiri,seandai nya Radit tau apa yang kutunggu selama 3 tahun ini,dan andai Radit tau betapa tersiksa nya aku yang tak pernah mamapu bangkit dari masa lalu.. semuanya karenaangan ku dan lantunan hatiku masih menunggu Radit kembali ,hanya ituu..
          “gue boleh pinjem handphone elo” pinta ku
          “nih” ucap nya sambil menyodorkan handphone nya
          Aku mencoba mencari nama ku di konta handphone nya dan ternyata nama ku masih tersimpan dengan kata “my princess” aku tersenyum sendiri,menyembunyikan serpihan pipi ku yang memerah dari pandangan nya,dan ku telusuri lagi isis handphoe dengan kepemilikan laki laki tamoan itu,ku buka inbok nya banyak pesan ku yang dia simpan,tubuh ku seakan melayang. Aku ingin brteriak bahwa aku wanita paling bahagia kal itu. Tetapi detik berselang ,handphone nya berdering dan kontak nama yang tercantum adalah “kekasih ku”, DEG!! Nadi ku seakan terhenti,aku mencoba menjawab panggilan itu,dengan jemari kaku dan bibir yang kembali kelu
          “ hallo sayang,aku lagi di taman kota. Kamu jemput aku yaa. Aku takuut sendirian disini” suara manis dari seberang sana membuat tangis ku terpecah,butiran perih mendesakku untuk membiarkan nya menelusuri pipi di senja itu..
          Aku menatap radit dan memberikan handphone itu padanya,dan seketika aku berlari di bawah naungan butiran butiran hujan yang menyapa,aku menangis di dalam luka senja itu,
 Terimakasih untuk luka,cinta serta pengharapan yang pergi dan datang dari mu..
Aku tetap mencintai mu Radit,cinta pertama ku :”)

Selasa, 18 Desember 2012

“jangan perolok aku di depan ayah kandung ku L “



          Kala itu seusai menghadap sang khalik,aku berbenah merapikan pakaian dan rukuh yang ku kenakan tadi. Di depan cermin angan ku tersita dan kembali mengingat tentang masa lalu tentang ayah,ibu,adik dan rumah itu. Sesak terasa,aku tertunduk,menyeka butiran lara yang dengan lancang berlarian tanpa permintaan di pipiku. Hanya  Tuhan yang mampu membuat ku bertahan disini .
          Terus memori ku melayang tentang masa itu,kembali tergambar saat kami bercanda di depan televisi,saat kami pergi berlibur ,dan saat kami mengenal kata hancur. Detik lalu sewaktu aku berkomunikasi dengan Tuhan,aku mengirim sebuah tanya yang mungkin akan terjawab lewat kebisuan waktu “ya Allah,apakah keluarga ku mampu rujuk dan bersatu seperti dulu ? setelah ada sosok dia ? “
          Deringan handphone membuyarkan semua lamunan konyol ku,
          “hallo”
          “kenapa tak kau bayarkan tagihan listrik rumah itu? Sudah ku kirimkan kan ?dan sekarang listrik di cabut?”
          “maaf ayah,tagihan listrik di rumah itu satu juta tujuh ratus,dan kemarin ayah kan mengirim uang hanya tujuh ratus. Jadi maaf bila listrik harus di cabut “ ucap ku menahan emosi
          “baah,dari mana bisa,ku kirimkan 2 kali nak. Pertama satu juta,dan kedua tujuh raus ribu melalui atm si Mona”
          “kuterima hanya tujuh ratus” tegas ku
          “jangan kau selewengkan uang seperti itu ya,tak suka ayah. Tak baik itu nak” nada ayah meninggi
          Aku terdiam,sakiiit.. sungguh ayah yang dulu ku kenal menuduh ku menyelewengkan uang yang tak seberapa itu. Demi Tuhan hati ku sakit.. seharus nya di tau kemana uang itu lenyap,seharusnya logika nya berjalan tak mungkin aku anak nya sendiri melakukan hal bodoh semacam itu,seharus nya dia mengkoreksi perbuatan nya dengan garis bawah kata “Mona” . Wanita picik ,dulu kau yang mengenalkan keluarga ku pada kata hancur,dan kini kau mengadu domba aku dan ayah ku ? Busuk !
          Ku matikan percakapan ku dengan ayah melalui handphone itu. Kembali ayah menghubungi ku, hati ku masih terasa sakitt.bibir ku kelu..
          “hallo,mengapa kau matikan handphone mu tadi, ini Mona ingin berbicara dengan mu”
          Aku terdiam,menyeka air mata yang merembet secara perlahan di pipi…
          “hallo Luna,kemarin kan sudah mama kirim sayang uang nya,jangan kau selewengkan seperti itu,sekarang tagihan listrik di rumah mu di cabut yah ? itu akibat ulah mu sendiri sayang. Lain kali jangan di selewengkan ya?” ucap nya memanis,membuat otak ku ingin segera memaki wanita nista ini
          Kembali aku hanya terdiam.. perkataan nya membuat ku muak
          “hallo Luna,dengarkan kata kata mama mu Luna…blablabla “ tanpa ku dengarkan lagi celotehan ayah dengan unsur kebusukan Mona,ku matikan segera handphone ku. Tragis di kala sore ini .
          Sukses mona memperolok ku di depan ayah ku, memang benar cerita dari negeri dongeng bahwa ibu tiri itu jahat. Tega merebus anak tiri nya di dalam kuali besar. Benar! Dia tega merebusku dalam kata kata manis nan busuk di depan ayah ku.
          Dalam sore gerimis ini,langkah ku tertahan di masjid al-hidayah Yogyakarta.. untuk kembali membuat bibir ku kelu,ku bebaskan khayal ku mendiskripsikan sosok sang wanita mulia hingga sosok wanita ternista
          Aku : si upik abu
          Ibu : sosok peri seperti di dalam dongeng,baik,lembut dan mulia
          Ayah ; sosok bodoh yang terpengaruh oleh hasutan peri jahat
          Mona : peri jahat yang nista ,mama tiri ku
          Aku ingin kembali menjadi anak kecil,yang tak mengenal sakit hati berani berceloteh tentang apa yang dia lihat. Tak seperti ku hanya memendam perkataan bengis yang menyimpan banyak dendam
          Aku ingin kembali menjadi anak kecil,dengan senyum kepolosan nya dia menyimbolkan rasa bahagia nya,tak seperti ku tersenyum dengan hati yang menangis,terlihat sangat munafik
          Aku ingin kembali menjadi anak kecil,ketika mereka merasa tak nyaman pasti mereka menangis,tak seperti ku justru menyembunyikan tangisan itu yang berujung pada kebohongan pada diri sendiri.
          Aku ingin hidup ku penuh kepolosan dan keluguan seperti anak kecil tanpa kebohongan,dendam dan tangisan. Dalam letih nya jiwa aku meyakinkan diriku,bahwa aku harus percaya bahwa Tuhan memelukku saat aku tertidur lemah, bahwa aku harus percaya bahwa Tuhan berada di samping ku,menjaga ku dalam keras nya kehidupan sementara ini. Kini.. harapan tentang upik abu yang akan bahagia beersama peri baik dan ayah ,kan menjadi kenyataan mutlak,karena aku percaya bahwa Tuhan menyayangi ku,melaksanakan takdir nya dan semua akan indah pada waktunya J
          With love Luna



          

Percakapan singkat dengan opung



Opung :kelas berapa kau sekarang nduk ?
Aku   : 3 SMA pung
Opung : lantas kau lanjut kemana nanti ?
Aku   : belum tau pung
Opung : bah,macam mana pula,cucu opung dulu dapat beasiswa ,nah pintar dia. Dia dari smunsa juga. Dia dapat beasiswa di ahmad dahlan dan dimana itu satu lagi di tanjung karang,apa itu namanya ilhati bah aku lupa.. hayatii atau apalah itu!
Aku :malahayati pung
Opung: nah iya itu apa tadi hayati ? tak mau dia disana ,swasta katanya,dia lantas mau di ahmad dahlan. Selesai kuliah ku bawa dia ke Medan,sudah kerja sekarang dia di Medan,di bank
Aku   : iya pung
Opung         ; jangan iya iya saja kau,harus tau kemana nanti..
Aku terdiam.. memainkan handphone ku yang tak kunjung berdering.. angan ku melayang bagaimana aku mau meneruskan mimpi ku sedang rangkaian drama yang akan ku jadikan nyata di tentang oleh orang tua ku ? impian ku sejenak karam,dengan tentangan keras dari ayah yang tak boleh menuntut ilmu keluar dari provinsi Lampung.
Opung: la..haayaaa..laaa..
Aku: nyanyi pung ?
Opung : iya,kenapa aku teringat terus dengan opung laki kau yah ? susah kali aku ini melupakan nyaa,
Aku : opung sayang sekali sama dia,makanya susah lupa pung
Opung : tak tau lah nduk,mungkin aku yang sayang dia,atau dia yang sayang aku ya nduk ?
Aku : mana aku tau pung,kok tanya aku ? sayang dua dua nya berarti pung
Opung: tak bisalah aku ini melupakan jasa baik nya,teringat terus aku ini. Apa apa pikiran ku terus saja tentang dirinya
Sejenak hening..
Aku ingin kelak pernikahan ku seperti opung dan suaminya. Hanya maut yang memisah kan,hanya sang waktu yang mengantarkan kesatuan cinta menuju perpisahan,namun cinta itu tak mati.. tetap hidup sampai pasangan itu di pertemukan di akherat kelak..
Aku banyak belajar dari percakapan singkat dengan opung,tentang seseorang yang harus merencanakan masa depan nya,tentang perjuanagn hidup seorang wanita yang merindukan sosok suaminya yang telah berpulang di pelukan Tuhan,tentang kesetiaan,dan penantian J

Tuhan mendewasakan “kami” melalui cara yang unik :’)



          Dalam pekat nya malam,tubuh ku terasuk dalam dingin yang sangat nyata,ku tarik selimut ku. Mencoba menghangat kan tubuh ini dalam balutan ketentraman jiwa. Dingin. Semu. Entah kenapa mata ku memaksa untuk terbuka,sial! Ku tengok handphone ku,tepat pukul 02.12 dan tertanggal 21 desember 2011 . “hari ibu” ucap ku lirih,mencoba menahan air mata yang secara lancang ingin mematung dalam pipi.
          Di twitter…
          “I love you so much my mom”
          “my mother is my hero”
          “selamat hari ibu J
          “siapin kado buat mama”
          Dan masih banyak sekali tweet dengan topik hari ibu,semakin membuat remukku nyata.”selamat hari ibuu…L “ ku gerakkan bibirku mengucap sepatah kalimat untuk wanita mulia itu.
          Aku melangkahkan kaki menuju kamar wanita mulia itu,ku ketuk pintunya,ternyata tidak di kunci. Perlahan aku membuka pintu itu berusaha agar ibu tidak terbangun.ku dapati wanita mulia tergolek dalam pembaringan nya,sebuah kerutan di dahinya menunjukkan usia nya yang penuh ketegaran,dan bahu itu,tempat aku mengadu dan merintih. Ku sandarkan kepalaku di bahunya. Hangat. aku ingin bercerita tentang asa,masa,dan kita.
          “ada apa Bonita?” wanita mulia itu terbangun dan perlahan menatap ku
          “buu.. aku ingin terus seperti ini. Berada hangat dalam peluk mu. Selamat hari ibu” ucapku polos
          Ibu tersenyum meneteskan butiran bahagia nya,ku seka butiran itu dengan jemari ku sendiri. Aku bahagia memiliki wanita mulia seperti ini . walau aku belum mampu berdiri sempurna karena jejak ku tak tersentuh oleh sosok ayah.
          Aku terlahir dari dosa kedua orang tua ku . ketika seharusnya aku tak berada di tempat ini,hidup dengan penuh cemoohan. Wanita lain mungkin akan menggugurkan kandungan di luar nikah saat mengalami hal yang sama seperti ibu ku. Tapi ibu ku,seorang wanita mulia. Bertindak dengan hati,dia pernah berkata “Tuhan telah menitipkan peri kecil dalam rahim ku,dan sampai kapan pun aku akan bertahan menjaganya,entah dengan cara apa saja karena peri itu adalah harta terbesar ku” . itulah alasan nya aku mampu melihat bagaimana sosok dunia fana.
          Perlahan aku pun meneteskan gerimis yang melaju di pipi.. ibu menatap ku lekat. Seolah dia mengetahui rasa apa yang menelusuri ku akhir akhir ini.
          “buu.. aku boleh berbicara?” tanya ku
          “ bicaralah nak,ibu akan menjadi pendengar setiamu”
          “aku takut ibu marah”
          “bila tindakan mu tak membuat ku harus marah,aku tak akan memarahi mu sayang “
          “bila aku mengalami hamil di luar nikah ,apa ibu tetap menyayangi ku? Atau ibu akan bertindak seperti nenek yang mengusir ibu pergi dari kehidupan nya?”
          “bila tuhan telah menitipkan kepercayaan pada hambanya,jagalah nak.jangan kau lakukan kesalahan lagi. Hanya orang orang bodoh yang akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya”
          “apa ibu tidak malu memiliki anak yang hamil di luar nikah bu?bagaimana dengan lingkungan sosial kita bu? Pasti mereka akan mengucilkan kita”
          “biarkan tentang mereka,orang yang tak pernah mengalami,tak akan pernah juga merasakan rasa yang sesungguh nya nak
          Sesaat kemudian hening tercipta…
          Betapa mulia nya hati ibu,tetap menerima segala kemahakurangan ku. Ibu yang sejak dulu menuntun ku menuju dunia nyata,ibu yang menatih ku sendiri tanpa sosok ayah,ibu yang menggemgam jemari ku lekat saat rasa takut membayangi…
          “aku tidak hamil bu,aku hanya wanita lemah,dan miskin. Bila aku menghilangkan harga diriku,uang 500 rupiah pun akan sangat tinggi untuk membayar wanita seperti ku” ucap ku lirih. Ibu merengkuh ku semakin dalam ke peluk nya..
Dan kini hidup membuat ku mengerti bahwa Tuhan menyayangi setiap mahluk nya,dia akan merangkai rencana indah kemudian mendewasakan kami melalu cara yang unik J (mungkin) tanpa sosok ayah J