“cissy,
esok papa akan kembali berangkat ke bandung nak,kamu jangan nakal ya di rumah
bersama mama” ucap papa sambil mengacak acak rambut ku. Aku yang sedang
bermalas malasan di ruang televisi sontak protes,“ papa kan baru dua hari
dirumah ,kenapa sudah pergi lagi,aku masih rindu dengan papa”.
“iya
,sayang tapi papa harus pergi,pekerjaan papa sudah banyak menumpuk,atau cissy
ikut papa ke bandung?cissy masih libur kan ?” tawar papa,aku tergiur dan
mengiyakan ajakan papa.papa langsung beranjak meninggalkan ku di ruang
sendiri,sepi,kupandangi seluruh isi ruang,ada televisi besar bersanding dengan
dvd+salon,sebelah kanan ruang ada gucci keramik,bufet besar dan foto. Foto
aku,papa,dan mama.begitu indah.ruang yang di desain secara natural ini berwarna
putih dan hijau dengan nuansa alami,namun tetap saja sepi,papa yang selalu
sibuk dengan pekerjaan nya dan mama yang selalu saja pergi mengurusi yayasan
anak yatim piatu yang di pimpinnya.
“mana
ada dalam nuansa lebaran seperti ini kantor tidak libur?waktunya hanya di
habiskan untuk bekerja,apakah papa tak sadar bila aku disini merasa sepi,bahkan
sendiri” gerutu ku kesal.
Keesokan
pagi ,papa dan aku bersiap untuk pergi ke bandung.semua barang yang ku perlukan
telah dimasukkan ke bagasi mobil.sebelum kami benar benar berangkat aku ingin
berpamitan dengan mama,namun dimana ia,seharian kemarin aku tak melihat
sosoknya,”pa,mama mana sih aku mau pamitan nih?” tanyaku pada papa.
“mama,sudah
berangkat kerja sayang sebelum kamu bangun tadi” jawab papa singkat.ya tuhan
betapa mulia nya beliau,rela menghabiskan waktunya untuk mengurusi yayasan anak
yatim piatu,beruntung sekali kami memiliki sosok wanita seperti mama.
Di perjalanan,aku mendengarkan musik untuk menghilangkan rasa
bosan,dan papa sesekali menghisap rokok nya,kemudian tak lama dari itu
handphone papa berdering.
“halo,ia
sayang ini aku dan cissy sedang di jalan,mungkin sekitar dua jam lagi
sampai”ucap papa kepada seseorang yang berada di seberang sana,lalu dengan
cepat papa mengakhiri percakapan itu,tak sampai satu menit.
“siapa
pa?mama ya?”tanya ku memelas
“bukan
sayang” jawab papa pelan.
Deg!!jantungku
berdegup lebih cepat,nafasku terasa sesak,siapa orang yang papa panggil “sayang
“selain aku dan mama,mungkin aku salah dengar,ku coba yakin kan hati ku untuk
tetap berfikir positif.
Setelah
sampai di bandung,aku bingung ketika papa memarkirkan mobil nya di rumah yang
cukup megah.mungkin lebih megah dari rumah yang kami tempati di jakarta.”rumah
siapa ini pa?kok berhenti disini?” tanyaku
“ini
rumah papa sayang,rumah kita”jawab papa membuat ku semakin bingung.tak mengerti
maksud yang tersirat dari ucapan nya.
“ayolah
lekas turun,biarkan saja barang barang mu,nanti papa yang membawa nya kekamar
mu”perintah papa.aku segera turun dari mobil,kulihat seorang wanita yang cukup
anggun,menanti kami di ujung pintu ,dia melempar senyum pada ku,dan aku
membalasnya dengan tatapan keheranan.aku bertanya tanya dalam hati,siapa wanita
ini,pembantu kah?bila dia pembantu mengapa semodis ini,kuperhatikan seluruh
benda yang ia gunakan cukup bermerek.dia menghampiri kami,dan dia menyapa ku
“hay cissy,begitu jelitanya kamu,pantas saja papa mu begitu menyayangi kau”,aku
hanya tersenyum merespon perkataan yang sok kenal seperti ini,mengapa dia tau
nama ku,aku masih bingung,aku masih ragu,akan kah ini nyata,apa yang sebenarnya
terjadi
Ketika
senja mulai menyapa,dan gelap malam tiba,aku sendiri di ruang tidur yang asing
ini,aku rindu mama,tak terasa gerimis menetes dalam pipi,tanpa sadar aku
menangis.wanita itu menghampiri ku,tanpa permisi,dia mengajak ku untuk
berdialog,mungkin dari hati seorang wanita dewasa ke wanita yang mulai
menginjak usia remaja.”cissy,jangan takut sayang,aku adalah mama tirimu,aku
menyayangi mu,maafkan aku bila aku telah merebut papa mu dari pelukan
mamamu,aku telah meyuruh papamu untuk pergi,namun ntah mengapa ia tetap
mempertahan kan ku”ucap nya dengan isakan air mata.
Deg!!hati
ku sakit,mendengar kata demi kata yang ia lontarkan ,seperti sembilu,menyayat
tanpa sisa,luka ini pedih ,sangat pedih.aku tak mampu menahan tangis,dan aku
hanya mampu terdiam,bibirku kaku,kelu tak mampu berucap,hati ku menjerit dan
berharap semua ini mimpi buruk.
“kami
telah menikah setahun yang lalu cissy,tanpa sepengetahuan kamu,dan mama
mu”lanjutnya semakin membuat tangis ini terpecah,baru kali ini aku merasakan
sakit yang begitu dalam,menikam secara perlahan,dan enggan untuk di lepas,aku
terisak isak dalam gelap malam,dia menyadarkan kepalaku di bahunya,aku tak
kuasa untuk menolak,dan tiba tiba papa datang,aku segera mengusap air mata
ku,aku tak mau papa tau bahwa aku menangis.
“cissy,ini
sudah malam nak,segera tidur,besok lagi bila ingin berbincang bincang dengan
tante mu ini”ucap papa.aku hanya tersenyum,menahan butiran perih yang telah
sampai di pelupuk mata,wanita itu mencium kening ku dan mengatakan “jangan
menangis di depan papa mu ya sayang,dia begitu menyayangimu”bisiknya perlahan
hingga mungkin samar samar terdengar di telingaku.
Malam
ini terasa lebih lama dari biasanya,ketika satu kenyataan pahit mulai
menghampiri diriku,aku mulai membenci sang waktu,semalaman aku terus menangis
dalam kebisuan kelam.setahun papa telah membohongi mama,setahun pula papa telah
membohongi aku,pantas bila papa tak betah dirumah dan ingin segera kembali ke
bandung,ternyata demi wanita ini,wanita yang menjadi faktor dalam hancur nya
mimpi indah ku bersama keluarga ku,mulai detik ini aku membenci papa,mulai
detik ini aku membenci semua yang ada di diri papa,orang yang dulu selalu ku
agungkan sebagai motivasi ku meraih masa depan kini seperti hewan busuk,aku
ingin pulang,aku ingin memeluk mama L
Pagi
hari ketika semua telah rapi di meja makan,aku menghampiri papa dan wanita itu
yang sedang bercakap cakap dengan mesranya,aku membenci adegan seperti ini,tiba
tiba wanita itu menoleh ke arah ku,”eh cissy sudah bangun sayang,sini makan
pagi bersama papa dan tante” pintanya,aku segera melangkahkan kaki ku ke meja
makan,bercakap cakap basi yang sebenar nya membuat hati ku semakin tersayat.
Ketika
papa telah berangkat kerja,wanita itu menghampiri ku,ketika angan ku terus saja
membayang kan tentang mama,”cissy,mengapa terus melamun seperti itu?kamu masih
tidak bisa terima ya tentang kenyataan ini?memang sayang kenyataan terkadang
tak seindah dengan harapan kita”ucap nya membuat hati ku semakin muak.
“enggak
tante,cissy Cuma kangen sama mama”ucap ku singkat.
“cissy,kamu
kan sudah besar,sudah masuk ke sekolah SMA,tante harap kamu jangan buat sedih
papa ya sayaang?dia begitu menyayangi mu,dia pernah hampir menangis ketika dia
tidak memiliki pekerjaan dan kamu meminta uang untuk membeli peralatan yang di
butuhkan pada saat MOS,mungkin 4 bulan yang lalu,dia di pecat dari pekerjaan
nya sayang,dan dia bingung bagaimana memenuhi kebutuhan mu,dia selalu
melamun”ucap nya membuat hatiku mengurangi rasa benci terhadap papa.
Sebegitukah
kepedulian papa terhadap ku?hatiku masih memberontak,hatiku masih merasa semua
ini banyolan mimpi,yang akan usai bila aku terbangun nanti.”tante,cissy sayang
papa”ucap ku sambil menahan tangis.ntah mengapa tak ada rasa benci terhadap
wanita ini,walaupun dia memiliki andil yang cukup besar dalam pembuatan kata
“broken home” dalam hidup ku,ku lihat ketulusan dari setiap tatapan yang ia
perlihat kan,ia memelukku erat,ku rasa ada jaminan perlindungan di lengan
nya,seperti pelukkan mama,aku semakin merindukan mama,aku ingin pulang L
Sekitar
seminggu aku di bandung,kurasa keluarga yang baru disana,tentang aku,papa dan
wanita itu,namun tak sehangat saat aku,papa,dan mama berkumpul,menghabiskan waktu
bersama,aku merindukan moment itu,aku merindukan ketika papa dan mama mulai
menggodaku tentang teman pria yang diam diam mendekati ku,aku merindukan saat
aku papa dan mama pergi ke laut untuk memancing,yah aku sangat merindukan
semua,semua cerita tentang masa lalu yang pasti ku tau tak mungkin terulang
kembali.
Sepulang
nya dari bandung,aku segera memeluk erat mama,aku pulang ke jakarta di antar
dengan sopir pribadi papa.aku ingin bercerita tentang semua yang ku alami ,aku
ingin mama tau bahwa aku sakit ma,hati ku sakit ma,aku menangis di pelukan
mama,aku menatap nya tajam penuh harap,aku ingin mama memahami isyarat mata ku
ini “iya sayang jangan menangis,mama tau apa yang ingin kamu katakan,mama telah
tau tentang semuanya,jauh sebelum kamu mengetahui itu “ucap mama sungguh
tersirat,aku terdiam,mencoba pejamkan mata ku,menahan isak yang semakin
menjadi.kurasa kan air mata yang membasahi pipi mama,mama menangis,mama aku
sayang mama..
Kami
terus menangis bersama,tanpa ucap kami saling memahami rasa yang ada,tentang
sebuah pahitnya kenyataan.tentang kasih sayang,dan tentang pengkhianatan.
“ma,cissy
tau alasan papa buru buru kembali ke bandung,ma cissy tau alasan papa dan mama
bertengkar,ma cissy harap semua ini mimpi kan ma,ma berarti cissy anak broken
home ya ma?” ucap ku pada mama
“cissy
jangan sedih sayang,cissy masih punya mama,mama akan selalu ada buat cissy,mama
telah tahu tentang perbuatan papa mu sekitar setahun yang lalu,mama menyimpan
nya sendiri,hati mama sakit cissy,namun mama terus memendam ini semua demi
bertahan nya keluarga kita sayang,namun kini mama tak sanggup lagi
cissy,maafkan mama” ucap mama lirih,
Kumain
kan gitar ku di teras belakang,kuhirup udara yang merasuk,aku benci harus jujur
pada sang waktu,aku benci pada semua nya,mengapa tuhan tak adil? Mengapa tuhan
merenggut bahagia dalam story hidup ku,aku terus mengutuk sang waktu yang
berjalan mengalir sesuai takdir.
Sudah hampir
5 bulan papa tak pulang,aku rindu namun aku benci dengan semua
perbuatannya,bagaimana bisa aku menghormatinya,sedangkan perbuatannya tak
pantas untuk di hormati,aku terus protes dalam hati,aku tak memiliki sedikit
mental untuk mengatakan semua caci ku pada papa,sebagai anak aku tak banyak
berkomentar,karena dari beliau lah segala kebutuhan ku terpenuhi,walau
sebenarnya tak hanya itu yang ku butuhkan.
Pagi ini
firasat ku tak enak,hati ku gundah,ntah akan ada apa,aku tak mengerti ,sepulang
sekolah aku duduk di teras belakang,seperti biasa ku mainkan gitar ku sesuai
alunan hati yang semakin teriris.ku nantikan kehadiran mama pulang,namun sudah
pukul 18.00 mama belum pulang,tak seperti biasa nya.aku mulai gelisah,ku coba
menghubungi handphone nya namun tak aktif,aku semakin gelisah.aku menuju teras
depan,duduk termenung di temani sunyi nya angin yang berhembus.mata ku tertuju
pada jalanan di depan rumah,ku nanti kan suara mobil mama,namun tak kunjung
datang,hingga aku tertidur,hingga kusadari mentari telah terbit,tepat jam 06.30
aku terbangun.aku cari mama di dalam rumah namun tak ada.hari ini aku
memutuskan untuk tak berangkat ke sekolah,ku rasa aku demam,badan ku
menggigil,mata ku terasa panas,dan tenggorokan ku sakit,aku mencoba rebah kan
tubuh ku di kamar,sepi sangat sepi,hanya ada aku di rumah sebesar ini.mama aku
rindu maamaa…
Aku merasa begitu rapuh,aku lihat handphone
ku,satu pesan dan aku harap itu pesan dari mama.ternyata benar itu pesan dari
mama,”sayang,mama pergi ke lampung.maafkan mama yang tak sempat pamit dengan
mu,jaga dirimu baik baik sayang” sebuah pesan singkat yang membuat hati ku
semakin hancur,dimana mama yang dulu pernah ku kenal,tega nya dia meninggalkan
ku saat aku benar benar merasa terpuruk,dimana sosok papa yang dulu pernah ku
kagumi bahkan ku jadikan motivasi,dimana kalian setega ini kah meninggalkan ku
sendiri terpojok dalam sepi,apa ini balasan dari semua permintaan kalian yang
telah kuturuti??aku benci pada kenyataan,bahkan aku benci pada sang waktu yang
membawa ku tenggelam dalam permainan masa,aku tersadar kata hancur menghampiri
hidup ku,raga ini hancur menjadi serpihan yang berserakan,ntah bagaimana aku
mencoba menyatukan kembali,atau aku hanya membiarkan serpihan itu musnah untuk
selamanya..
Sekitar
14 bulan mama meninggal kan aku,dan aku mulai terbiasa berteman dengan rasa
sepi,sepulang sekolah aku menghabiskan waktu ku di teras belakang,menikmati
indahnya senja,ku dengar pintu rumah di ketok seseorang,ku bergegas menuju
ruang tamu dengan langkah gontai,ku buka perlahan pintu jati yang terkesan
gagah itu.. Deg!! Benarkah apa yang ku lihat ini?sosok itu tak berubah,wajah
nya yang tirus,perangai nya yang anggun,semua masih jelas tergambar dalam
otakku..mama,iyaaa mama kembali,betapa ku rindukan beliau,namun aku masih tak
bisa melupakan caranya menyakitiku hingga luka ini membekas . aku terpaku,tak
mampu berucap,ia memelukku,aku terdiam,sungguh air mata ku telah habis untuk
menangisi peristiwa yang ku benci seperti ini.
“mama
rindu kamu sayang”ucap nya
Aku tak
membalas ucapan nya,aku masih sakit maa,sakit !!aku segera meninggalkan nya,aku
menuju teras belakang dan kembali tangis ku terpecah,aku membenci adegan tangis
seperti ini,aku tak mau terlalu cengeng untuk sebuah kenyataan pahit ini.sempat
dalam langkah ku,ku menoleh ke arah nya,bersama laki laki lain,sudah kuduga
sebelumnya.
Perbuatan
mama tak jauh buruk dengan perbuatan papa,bagaimana bisa wanita semulia mama
bisa melakukan perbuatan seperti ini,kini hidup ku telah benar benar hancur,tak
ada lagi tempat untuk mengadu,tak ada lagi tempat untuk mencurahkan keluh kesah
ku,sial!mengapa takdir ku terlalu buruk,aku membenci kedua orang tua ku,kini ku
berjalan sendiri,mencoba langkah kan kaki ku tanpa angan tentang mereka,mungkin
keegoisan ku tercipta dari bekal perbuatan mereka yang pernah membuat tangis ku
terpecah..sudah lah masa lalu hanyalah story yang hanya membuat hati ku
sakit,mungkin akan ku kenang bila ku merindukan sosok mereka yang dulu,sangat
dahulu..
Oleh: Egy amelia
paraditha